Selasa, 23 Oktober 2012

Isa 'alaihissalam vs iblis

     Iblis pernah datang menemui Isa ‘alaihissalam.
Dengan pongah, si Iblis berkata, “Eh Isa! Bukankah engkau yakin, bahwa segala yang tidak ditakdirkan oleh Allah, tidak akan menimpamu?”
“Ya,” jawab Isa.
“Kalau begitu, coba engkau terjun dari atas gunung ini. Kalau Allah menakdirkan selamat, pasti engkau akan selamat.” Ujar si Iblis.
     Dengan tenang, Isa menjawab, “Hai makhluk laknat! Sesungguhnya Allah itu berhak menguji para hamba-Nya, tapi seorang hamba, tidak punya hak untuk menguji Allah!” [Lihat kitab al-Adzkiyaa hal.11]

Sumber: Buku “Humor Salafi”

Canda Abu Hanifah dan Ibnu 'Ayyasy

Canda Abu Hanifah
     Suatu ketika, seorang laki-laki datang kepada Abu Hanifah rahimahullah dan bertanya kepadanya: “Jika aku menanggalkan pakaianku lalu menceburkan diri ke sungai untuk mandi, haruskah aku menghadap ke kiblat atau boleh ke arah lainnya?”
     Abu Hanifah menjawab:”Yang lebih utama adalah pusatkan pandanganmu kepada pakaianmu agar tidak di curi orang” [al-Miraah fil Mizaah hal.35 & al-Adzkiyaa']

Canda Ibnu ‘Ayyasy
     Ibnu ‘Ayyasy rahimahullah berkata: “Aku melihat al-A’masy mengenakan pakaian dari kulit berlapiskan bulu unta di sisi luarnya. Saat itu kami kehujanan, dan tiba-tiba kami berjalan melintasi seekor anjing.             Al-A’masy langsung menepi dari jalan sambil berkata: “Mudah-mudahan anjing itu tidak mengira kita seekor kambing.” [al-Miraah fil Mizaah hal.34]

Sumber: Canda Nabi & Orang-Orang Shalih, Pustaka Imam Syafi’i, Hal.71.

Istirahatkan hati anda, agar lebih kuat dlm beribadah..

                   "Jika harus tersenyum, tersenyumlah dengan bijak.......
                    Jika harus tertawa,tertawalah dengan bijak................"

Kisah Abu Hanifah dan Seorang Laki-Laki.   
       Ada seorang lelaki bertutur kepada Abu Hanifah. Ia mengeluh, karena ia menyimpan harta di sebuah tempat, di dalam tanah, tapi ia tidak teringat tempat tersebut.
Abu Hanifah tercengung sejenak. Lalu berkata:
“Sebenarnya, ini bukan soal fiqih. Tapi cobalah kamu melakukan shalat malam hingga menjelang fajar. Insya Allah, kamu akan teringat tempat tersebut.”
      Pria itupun menjalankan saran dari Abu Hanifah. Tak sampai seperempat malam saja pria itu shalat, ia sudah teringat lokasi itu. Iapun datang menemui Abu Hanifah dan mengabarkan kepada beliau apa yang dia alami.
      Abu Hanifah berkata, “Aku memang sudah yakin, bahwa syetan tidak akan membiarkanmu terus shalat, tanpa membuatmu teringat akan lokasi tempat hartamu itu. Tapi, kenapa engkau tidakt terus shalat tadi malam, sebagai tanda syukurmu kepada Allah? [al-Adzkiyaa hal.67]

Sumber: Humor Salafi, Hal.37-38

Senin, 22 Oktober 2012

Tips Merawat Mukena

     Mukena sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dan teman setia bagi seorang muslimah.Berbagai macam mukena seperti; bordir,lukis atau payet pun telah ikut meramaikan 'dunia permukenaan'.Maka menjadi penting pula untuk bisa merawatnya, tidak hanya sekedar bersih dan suci dari najis.Tapi bagaimana mukena kita menjadi lebih awet dan tahan lama....(he...kaya iklan batu batere aja....).
     Berikut beberapa tips yang bisa dicoba...
     Perawatan mukena bordir dan sulam,cukup direndam dan biarkan deterjen mencuci sendiri.Jangan dikucek dan disikat agar motif bordiran tidak cepat rusak.
     Perawatan mukena lukis,cuci mukena dengan baby shoap atau sampo.Hindari penggunaan deterjen.Seperti mukena bordir usahakan jangan dikucek dan disikat, agar lukisan tidak cepat terkelupas.Karena sebagus apapun mutu cat kalau sering disikat cepat atau lambat akan rusak juga.
Pada saat menyetrika,hindari menggosok pada bagian yg dilukis secara langsung.Bisa disiasati dengan membalik kain atau menggosok dengan dilapisi bahan lain pada bagian lukisan.Agar cat tidak terkelupas atau menempel digosokan.Dan agar lukisan tetap awet seperti baru.
     Perawatan mukena berpayet,relatif sama dengan perawatan mukena lukis.
Setelah dicuci,mukena cukup diperas ringan dengan tangan lalu dianginkan.Hindari menjemur mukena langsung dibawah sinar matahari agar warna mukena tetap cemerlang.
    Untuk merawat mukena sesuai dengan bahan kain, bisa dilihat disini.
Jika mukena sudah bersih dan rapi,simpanlah ditempat dengan kelembaban sesuai.Atau bisa disimpan di tas mukena, perhatikan cara melipat mukena agar rapi.Bisa juga ditambahkan dengan pengharum untuk memjaga bau mukena tetapwangi dan segar.
Beribadahpun tenang,nyaman dan lancar...........

sumber: sentra busana muslim online.